Camat Dawe Bentuk Kesiagaan Bencana (KENCANA)

 

KUDUS – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia (RI) mengimbau agar setiap daerah mencanangkan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Dawe pun secara resmi telah membentuk Kencana pada Selasa (5/3).

Pembentukan Kencana tersebut diadakan di Aula Kantor Kecamatan Dawe. Sejumlah pihak dari berbagai lintas sektoral pun turut dilibatkan dalam kegiatan Pembentukan Kencana tahun 2024 di Kecamatan Dawe.

 

Dalam acara Pembentukan Kencana tahun 2024 di Kecamatan Dawe turut dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kudus Adi Sadhono, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus Mundir, Camat Dawe Famny Dwi Arfana, Perwakilan BPBD Provinsi Jawa Tengah dan sejumlah perwakilan lintas sektoral lainnya.

 

Camat Dawe Famny Dwi Arfana menyampaikan, pihaknya membentuk adanya Kencana di wilayah Kecamatan Dawe. Mengingat, lokasi yang berada di area Pegunungan Muria merupakan daerah yang rawan terjadi bencana.

“Kami dari Pemerintah Kecamatan Dawe mendukung pembentukan Kencana. Karena dengan adanya Kencana ini diupayakan masyarakat di Kecamatan Dawe bisa siap siaga apabila nantinya menghadapi bencana,” ungkapnya.

 

Berbagai pihak dari lintas sektoral pun turut dilibatkan untuk bersinergi mendukung program Kencana di Kecamatan Dawe.

 

Famny mengatakan, bencana yang rawan terjadi di Kecamatan Dawe diantaranya yakni tanah longsor dan kebakaran. Pihaknya pun berharap dengan adanya pembentukan Kencana ini, masyarakat di Kecamatan Dawe bisa lebih siap siaga dalam hal menghadapi bencana.

 

“Harapannya jika masyarakat bisa paham dan siaga terhadap bencana, nantinya bisa mengurangi resiko kebencanaan di wilayah Kecamatan Dawe,” imbuhnya.

Kasi Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Pemcam Dawe, Selamet menambahkan, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Dawe rawan terjadi bencana tanah longsor. Terutama desa-desa yang berada di sekitar area Gunung Muria.

Ia menyebutkan, desa yang rawan terjadi bencana tanah longsor yakni seperti di Desa Japan, Desa Colo, Desa Kuwukan, Desa Kandangmas dan Desa Ternadi.

Kemudian, ada juga desa yang rawan terjadi bencana kebakaran karena banyaknya lahan perkebunan. Diantaranya yakni seperti di Desa Kandangmas dan Desa Margorejo.

“Apalagi di Kecamatan Dawe ini ada sejumlah usaha gula tumbu yang itu juga rawan terjadi kebakaran,” tambahnya.

 

Ia mengungkapkan, selama ini di wilayah Kecamatan Dawe sudah ada piket kesiapsiagaan. Sehingga, apabila terjadi bencana bisa segera tertangani.

 

“Selain itu kami juga ada grup whatsapp supaya kalau ada kejadian bencana, informasi  bisa cepat tersampaikan dan bisa segera tertangani,” ujarnya.

 

Dengan adanya Kencana, kata Selamet, harapannya masyarakat bisa semakin siap siaga dan paham cara menghadapi bencana. Terutama untuk mengurangi resiko kebencanaan.

 

Lebih lanjut, kegiatan Pembentukan Kencana tahun 2024 di Kecamatan Dawe ini dilakukan selama dua hari pada tanggal 5-6 Maret 2024. Kegiatan tersebut pun diisi dengan pemberian materi dan diskusi mengenai upaya kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

 

“Dengan adanya program Kencana ini, diharapkan mampu meminimalisir resiko bencana dan mengetahui perkembangan situasi bencana serta selalu bersinergi dengan BPBD atau Damkar,” tuturnya.

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on google
Share on telegram
Share on whatsapp
Share on print